Pengertian Perekonomian Dua Sektor
1. Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.(107) Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga.
2. Hubungan antara Pendapatan Disposebel, Pengeluaran Konsumsi, dan Tabungan Tumah Tangga
Hubungan antara tingkat pendapatan disposebel, pengeluaran konsumsi, dan tabungan rumah tangga adalah sebagai berikut.
- Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan.
- Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi.
- Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
2.1. Kecondongan Mengkonsumsi
2.1.1. Kecondongan mengkonsumsi marjinal merupakan perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposebel yang diperoleh.
2.1.2. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan.
2.2. Kecondongan Menabung
2.2.1. Kecondongan menabung marjinal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposebel.
2.2.2. Kecondongan menabung rata-rata menunjukkan perbandingan antara tabungan dengan pendapatan disposebel.
3. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
3.1. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
3.2. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
4. Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan
4.1. Kekayaan yang telah terkumpul.
4.2. Suku bunga
4.3. Sikap berhemat
4.4. Keadaan perekonomian
4.5. Distribusi pendapatan
4.6. Ketersediaan dana pensiun
5. Penanaman Modal (Investasi)
Investasi merupakan pengeluaran investor untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi yang tersedia dalam perekonomian.
5.1. Investasi dalam bentuk barang modal antara lain mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
5.2. Investasi dalam bentuk aktiva dapat berupa bangunan atau gedung.
5.3. Investasi dalam bentuk pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.
Referensi:
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
PERHATIAN: Artikel ini belum selesai ditulis.